courtesy friendsoftheanimalsjessamine.org
I write this post in Indonesian language now,I'll do the english version later.You can use google translator in case you're wondering what I'm talking about here ;)
Di postingan kali ini aku mau tulis wishlistku di tahun 2013.Apa saja wishlistku di tahun 2013 ini?Yang paling aku pengen di tahun 2013 ini adalah...
1.Jadi konglomerat Amin
2.Kencan dengan k-pop star favorit Oh,Joo won <3 <3 <3..
3.Belanja belanji sepuasnya tanpa pernah bokek,hahahaaa..
Dan keinginan-keinginan lainnya yang kalo ditulis disini bisa bikin muak yang baca,serta bikin malu yang nulisnya pula,hahaa :D Eeeh,tapi bukan itu yang mau aku posting disini sekarang!Salah satu dari wishlistku yang mau aku tulis sekarang ini adalah tentang..sampah! Lebih jelasnya bisa dilihat di video dari BBC di bawah ini:
Benar,video itu udah beredar dari awal tahun lalu.Miris dan malu ngeliatnya ya?Yang bikin heran lagi,kayanya urusan persampahan itu masih belum kelar sampai hari ini. Kalo dilihat2 lagi,ada perbedaan besar antara negara Inggris dan Indonesia. Truk sampahnya?Gaji pegawai sampahnya? Bukan kedua faktor itu,walaupun faktor2 itu beda. Yang jelas2 beda dari sistem persampahan antara negara ini dan negara Inggris adalah...segregating!Alias pemisahan sampah,dari sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang.Masyarakat Inggris memiliki kesadaran untuk memisah sampah antara yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang.Sedangkan di Indonesia,seperti yg terlihat di video itu,masyarakatnya belum memiliki kesadaran untuk memisah sampah antara yg bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang.Akibatnya,TPA lebih mirip gunungan sampah yang tiap hari kian menumpuk dan menunggu lahan baru untuk membuat gunungan sampah yang lain. Begitu seterusnya sampai mungkin semua wilayah negara ini jadi gunungan sampah,50,100,300 tahun kedepan mungkin?
Kenapa bisa begitu?Jumlah sampah yg beredar di seluruh Indonesia setiap harinya adalah sebesar 625juta liter sampah sehari. Atau jika dirubah menjadi ton kira2 625.000 ton,per hari!(data tahun 2012).Menurut data Bappenas malah lebih banyak lagi,seharinya total jumlah sampah di Indonesia sebesar 1 juta meter kubik,atau setara dengan 1 Milyar liter(atau 1 juta ton)!!.Dari jumlah itu,hanya 42%nya saja yang terangkut dan diolah dengan baik.Sisanya,58% tidak bisa terangkut dan tidak diolah.Setahun,jumlah gunungan sampah di Indonesia yg tidak terangkut setara dengan 122 Gelora Bung Karno!
Parahnya lagi,yg melakukan proses segregating alias pemisahan sampah adalah para pemulung yang notabene mereka tinggal di sekitar gunungan sampah itu,sampai2 bayi,anak2 mereka sudah biasa bermain di gunungan sampah.Jumlah para pemulung yang melakukan proses ini terbatas,dibanding jumlah sampah yg terus datang tiap harinya jelas tidak seimbang. Akibatnya banyak sampah yg luput dari perhatian para pemulung dan berakhir menjadi...gunungan sampah.Padahal gunungan sampah ini terus bertambah setiap harinya tanpa kenal istirahat(ada gitu org yg sehari aja ngga nyampah?).
Dan,siapakah pemilik sampah2 yg menggunung di TPA2 itu?Ya kita2 ini: yg nulis posting ini,yg baca posting ini,tukang ngamen,tukang bakso,copet,pelajar,pegawai kantoran,buruh,pengusaha,yang pake tas hermes stiker plastik pelindungnya masih nempel,yg pake tas hermes KW 7,anggota DPR di senayan,pejabat2 di Istana presiden,mahasiwa2 diluar tempat2 tadi yg lagi demo siang bolong,mantan anggota GAM di aceh,tentara yg lagi bertugas,anggota OPM yg lagi di gunung,orang Bali yg lagi latihan tari,yg masih sibuk kejar2an di Poso,semua dari kita adalah mantan pemilik sampah2 di TPA itu tanpa kecuali.Tapi,berapa diantara kita yang benar2 berpikir tentang sampah yang kita buang tiap harinya dan akan jadi apa sampah2 itu? Dan,berapa pula yang bersedia untuk memisahkan sampah antara yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang?
Sering banget aku baca,begitu bicara soal sampah,yg banyak direaksikan orang adalah ini: "Pemerintah kemana aja sih,yang beginian napa ngga diurusin?",atau ini"DPR sibuk abisin dana buat jalan2 yang ngga penting,sampah tu sana diurusin!",atau reaksi yg paling2 populer adalah ini "Korupsi jalan terus,kapan negara ini mau maju?(sambil habis itu sibuk nyumpahin semua pihak)"..
Ok,apapun pendapatnya,REALITANYA adalah..itu semua adalah sampah kita bersama!Ya sampah yg disumpahin,maupun yg nyumpahin,maupun yg ngga nyumpahin sama sekali,itu semua sampah kita lho!!!
Pada kenyataannya,dibanyak kota pemerintah2 kota tersebut sudah menyediakan tempat sampah untuk pemisahan sampah(segregation),silahkan cek di kota masing2 yg baca post ini. Dannn...tolong lihat,apa isi tempat sampahnya sudah sesuai judulnya?Jawabannya tau sendirilah....!! Kalo yg sudah pernah aku iseng2 lihat dr kota2 yg aku kunjungi,antara isi dan judul tempat sampahnya tidak sesuai sama sekali.Pertanyaannya adalah,apa segitu beratnya bagi orang indonesia untuk melakukan pemisahan sampah???
Pemisahan sampah tidak memerlukan banyak duit(plg sederhana hanya perlu pemisahan kantong sampah kalo ngga ada tempat sampah),tidak perlu keluar tenaga besar(ngga kaya lari maraton 100km,atau push up 1000x),bahkan ngga perlu keluar banyak pikiran(kaya ngitung jumlah bintang di langit). Jadi,apa beratnya untuk sekedar membuang sampah sesuai jenisnya buat kita orang indonesia??...... Ribet?bahkan masang eyeliner dan bulu mata palsu jauh lebih ribet daripada ini,atau nyukur kumis dan jambang juga jauh lebih ribet daripada sekedar proses buang sampah.Kenapa bangsa2 lain di dunia bisa melakukannya,kenapa bangsa Indonesia tidak? Toh kita sama2 manusia,dan tidak perlu menjadi orang yang cakep,pintar,atau kaya untuk sekedar membuang sampah sesuai jenisnya.
Ada komentar di Youtube yg menarik nih dr orang luar ttg kisah tukang sampah diatas:
"Jeff frederiksen:Indonesia is (among other countries in the region) what I would call a disaster for the environment. the population is out of control and so is the way they handle the rubbish. I have been visiting the country? several times. I think if they just used half the time and resources as they do on religion to solve some of the problems they would be on the right way. Poverty is just another sideeffect on religious ignorance. Another issue is the attitude... littering in the ocean etc. Just stop it."terjemahan:
"Indonesia adalah(diantara negara2 lain diwilayah itu)yang aku sebut sebagai sebuah bencana untuk lingkungan.Populasinya diluar kendali dan juga bagaimana cara mereka mengurusi sampah.Aku sudah mengunjungi negara itu berulang kali.Aku pikir jika saja mereka mau menggunakan separuh saja dari waktu dan sumber daya sama seperti mereka lakukan pada agama untuk menyelesaikan beberapa masalah, mereka akan berhasil.Kemiskinan hanyalah sebuah efek samping lain dari pengabaian agama. Masalah lain adalah sikap..membuang sampah di laut,dsb.Tolong hentikan!"
Aku pribadi sih setuju dengan pendapat Jeff diatas.Menurutku tidak masalah orang2 diluar Indonesia mau bilang apa ttg Indonesia,yg jadi masalah adalah apakah yg mereka omongkan itu nyata?Kalo iya,yg paling penting adalah......apa tindakan kita atas hal itu?Orang2 bebas ngomong seenak perut mereka,asal hal itu ngga merugikan kita,ya EGP ajalah.Nha ini,orang ngomong jelek ttg kita,ngga usah diomongin pun kita sudah rugi besar sama masalah sampah itu!
Mau sampai kapan kita semua orang Indonesia tutup mata,hati,telinga,dan pikiran berpura2 seolah2 masalah sampah bukan merupakan masalah pdhl itu adalah bom waktu?Dan memang sudah meledak tu gunungan2 sampah,tu yg di leuwigajah,ambon,tinggal nunggu daerah lain'kali kalo kita ngga sadar2 dari sekarang.Masak sih?coba cek klink2 ini ttg berita longsor sampah dimana2:
[Ternyata,selain longsor si gunungan sampah itu juga membuat masalah lain,yaitu struktur tanah yg rawan longsor dan tidak stabil.Ini berlaku untuk lahan yg merupakan bekas pembuangan sampah(klik ini dan ini)]
Si Jeff juga benar ttg ini,bahwa kita lebih sibuk ngurusin urusan agama ketimbang urusan sampah.Ormas2 agama dan para pemeluk agama sibuk ribut2 masalah agama,semua hal ttg agama menjadi masalah besar bahkan bisa memicu pertikaian yg ngga perlu. Sementara isi ceramah keagamaan para pemuka agama,jarang sekali menyinggung ttg masalah sampah(ada yg singgung urusan sampah,tp prosentasenya kecil dibanding yg ngga).Iya sih benar,semua pemuka agama menginginkan para umatnya masuk surga,masalahnya adalah..umat2nya masih hidup di dunia,dan apakah umat+pemuka agama mau hidup diantara tumpukan neraka sampah selama mereka masih didunia???
Sekarang,pasti banyak yg rada bingung mesti gimana misahin sampahnya?Karena ada yg misahin berdasar jenis sampah sampe 5 jenis,ada yg cuma 2 jenis saja.Mari kita lihat gambar di bawah ini,dr beberapa negara:
all pics here don't belong to me
Sederhananya,sampah di bagi jadi:Yg bisa diurai dalam tanah(organik),dan Tidak bisa diurai dalam tanah(non organik).Organik contohnya:apa saja yg bisa busuk,sisa makanan,sayur,buah,kertas.Yg non organik:plastik,apa saja dr besi,aluminium,kaca,styrofoam,dan apa saja yg tidak bisa busuk. Di banyak negara,sampah ada yg dibagi lagi menjadi: kertas,plastik,kaca,besi,makanan,selain jenis2 itu(other).Ada juga yg membagi menjadi:Recyclable,Residual waste,Compostable Waste. Atau:Biodegradable,Recyclable,Non biodegradable. Idealnya,semakin spesifik semakin memudahkan proses pengolahan sampah2 tersebut(kertas,plastik,kaca,besi,makanan,other),karena dengan begitu sampah2 tersebut tinggal pergi ke tempat masing2 untuk pengolahan selanjutnya.Dengan begitu,gunungan sampah menjadi semakin sedikit,bahkan sangat sedikit mengingat semua sudah ada tempat pengolahannya.Di banyak tempat di Indonesia sendiri,ada yg membaginya menjadi organik dan non-organik saja.Ada pula yg sudah dibagi menjadi lebih spesifik.Akan tetapi,sayangnya jumlah pembuang sampah yg membuang sampahnya berdasarkan jenisnya masih jauh sangat sedikit ketimbang yg bukan. Aku pribadi berusaha memisahkan sampah di rumahku berdasarkan kategori:kertas,plastik dan kaca/besi.Kalau di area dapur,ditambahkan lagi untuk yg organik.Ngga perlu keluar duit extra,cukup tempat sampah sederhana dan kasih label pake spidol sendiri :D Atau,kalo tidak mau keluar duit buat beli tempat sampah lagi,cukup bedakan kantong plastiknya ajalah..
Pertama menerapkan sistem ini,orang2 di rumah cuma kasih satu pertanyaan yg cukup simpel tapi memprihatinkan"Kita disini misahin sampah kaya gini,sementara orang lain engga.Jadi,apa gunanya misahin sampah?..".Iya benar,memprihatinkan karena aku sendiri ngga tau jawabannya.Tapi setidaknya yg aku tau,kalo hal ini ngga dilakukan mulai dari aku sendiri,dan dari sekarang,kapan negara ini punya sistem sampah yang lebih baik?Kalau setiap orang berpikir untuk memulai dari diri mereka sendiri,dari sekarang,maka tidak mustahil negara ini berkurang satu masalah,yaitu sampah.Jadi,kenapa kita semua tidak memulainya dari diri kita masing2,dan dari sekarang?
Semua hal besar dimulai dari hal kecil.Gunungan sampah2 di TPA dimasa depan bisa dikurangi dengan satu langkah kecil,yaitu pemisahan jenis sampah.Aku harap kita semua yg tinggal di tanah air yg sama ini,bisa memulai melakukannya.Bisakah kita melakukannya?:)
Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca postingan ini ya!:).Semua orang berhak mendapatkan yang terbaik,dan negara ini tentu saja berhak menjadi yang terbaik pula.Aku yakin,kalo semua melakukannya bersama2,tidak ada yang tidak bisa kita lakukan.Aku berharap,kita semua warga Indonesia bisa melakukannya bersama-sama.Semangat!!^^v
4 lovely notes
SETUJU! :D *agak nggak bisa bilang apa-apa lagi saking kegalauan sampah ini sudah menahun
ReplyDeleteOh,bisakah saya deskripsikan sebagai..speechless,nona?;)
DeleteSpeechless krn fakta sudah jelas di depan mata,korban sudah banyak berjatuhan,kerugian tidak sedikit,tapi kapan masyarakat kita mau SADAR bersama yah?!?
Ada saran atau apapun barangkali yg bisa dilakukan supaya sistem ini berjalan?Beneran tu tempat2 sampah sudah ada,tapi..bagaimana caranya supaya sistem ini berjalan dgn baik?..
iya say memang menurutku gerakan memisahkan sampah itu belum efektif kalo belum dilakukan dari pihak pengumpul sampahnya juga.. karna walaupun sampahnya udah kita pisahkan pada akhirnya sampah-sampah itu bakal nyampur juga di TPS nya.. :(
ReplyDeletetapi aku juga gak punya ide buat memecahkan masalah ini :(
mulai sekarang paling gak aku ngurangin sampah yang diproduksi diri sendiri aja dulu..
Benar,harusnya mulai dari sekarang ini jadi gerakan bersama di semua masyarakat,mulai dari RT2,RW2,Kelurahan2,Kecamatan2,sampai ke Kota2.Ngurangin sampah individu jelas bagus,aku sendiri beralih ke produk non disposable alias yang ngga sekali pakai.Walau segregasi sampah ini belum di kondisikan di Indonesia,tidak ada salahnya dibiasakan di tiap2 individu karena ngubah habit itu yg paling berat.
DeleteAda lagi nih,gimana kalo tiap majlis agama mulai menggiatkan hal ini?ya tiap majlis taklim,tiap paroki,tiap sangha,tiap gereja,tiap pura,dst.Kalau setiap yg tinggal di Indonesia peduli hal ini(dan memang harus peduli kalo ga mau deket rumahnya bertahun2 lagi jadi lokasi TPA baru!!),masalah sampah bisa segera diatasi.Coba lihat,kondisi kita udah darurat sampah loh.Cuma kita aja yg ngga tau krn kita ngga pernah mau pake otak kita untuk berpikir ttg hal itu.Tiap hari kita ngeluarin sampah,seIndonesia pula!! Ajaib banget kalo sampe ada yg mikir tu sampah2 bakal raib begitu saja di udara.. -__-
Spamming isn't a lovely thing!I won't approve any spam and advertisement comment here.Please,don't try your luck by spamming on my blog.Thank you..